Sebagai awal dari pagi dan, mungkin, akhir dari malam, jam 4 menjadi waktu yang sangat berarti bagi sebagian orang. Di saat seperti ini orang-orang bisa berkontempelasi dan berintrospkesi diri tentang kejadian-kejadian yang sudah lewat dan mengira-ngira apa yang akan dia lakukan kemudian. |
Penulis, sutradara, tokoh
dan sesiapa yang mencari inspirasi terkadang khusus bangun di jam 4 pagi. Mereka
bangun jam segitu "hanya" untuk mencari sebuah momen. Momen yang
mempertemukan jiwa dan kedamaian agar pikiran dan hati tenang demi meraih hari
kemudian.
Bahkan, ada orang yang
terinspirasi untuk membuat grup band. Misalnya, “4 AM”, sebuah boy band asal Belanda yang
beranggotakan Koen, Jeff, Daan dan Xander. Begitu pula lirik lagu tentang keadaan
di jam 4 pagi. Sebut saja seperti lagu Gwen
Stefani, “4 in the Morning” dan Faron Young, “it’s Four in the Morning”. Karena
penasaran, saya pun mencarinya lebih lanjut di Wikipedia. Ternyata banyak lagu
yang mengangkat “tema” tentang jam 4 pagi, “4 AM”, seperti: "4 AM" (Cherry Ghost song), 2007,
"4 AM" (Melanie Fiona song),
2011 from The MF Life, "4 AM" (Our Lady Peace song),
1997 from Clumsy, "4 AM" (Scooter song), 2012, "4
AM", a 2008 single by Kaskade, "4 AM", a 2008 single by Madness
from Wonderful, "4AM", the debut
single by Antemasque,
"4 AM", Herbie Hancock from Mr. Hands (album) 1980, "4 AM", Goapele
from Change
It All 2005, "4 AM", Sleepy
Brown on single "Margarita" 2006, "4 AM", Fad Gadget.
Bahkan, sebuah novel karya Nina de la Mer berjudul “4 a.m.”.
Ketika terbangun, atau
mungkin belum tidur di jam segini, kita bisa mendengar suara-suara ayam
berkokok--pertanda malam sudah berganti pagi--, tetesan embun membasahi atap
dan rumput, binatang-binatang malam yang bersahutan, sesekali deru kendaraan
menimpali.
Memanfatkan waktu ini bisa
saja meningkatkan kualitas hidup. Sepanjang apa yang kita jalani adalah sebuah
momentum pengabdian kepada Allah dan penuh syukur atas sesuatu sebagai karunia-Nya.
Kita dapat menemukan arti hidup yang sebenarnya.
Absurd
dan nilai
Mungkin akan terdengar absurd kalau ada orang yang bangun
sebentar, terdiam dan bertanya di jam segini, "ada lagi?", lalu
ditinggal pergi tanpa ingin tahu jawabannya apa. Nah, itulah jawabannya. Bahwa
dia "hanya" menginginkan mata terpejam lalu bangun pagi dan menemukan
jawaban yang lainnya. Hal itu bisa saja terjadi pada jam 4 pagi, beda orang
tentu beda kontemplasinya. Bisa jadi, dalam lelap dia sedang berdiskusi dengan
pagi tentang kejadian-kejadian dan harapan-harapan. Menemukan diri lebih
berarti saat tahu bahwa ada orang yang menggantungkan harapan dan semangat hidup
padanya, meski itu hanya seuntai senyum dan, mungkin, tanpa diminta balasan. Bahwa
ada orang lain yang hidupnya berarti karena kehadirannya. Berarti itu karena
bernilai.
InshaAllah, ada jalan.
InshaAllah.
Selamat pagi! Jam 4 akan segera berlalu :D
Jam 4 pagi, juga bisa berarti di semakin kelamnya malam, maka sebentar lagi cahaya fajar akan datang. Oh, pagi yang banyak memberikan makna (dan rezeki) ...
ReplyDeleteBetul, bg Azhar. :D
DeleteSmoga di pagi yang baru, rezeki (yang banyak) dan keberkahan slalu menyertai! amin.