Bahagia terkadang tidak dapat
didefinisikan dengan kata-kata. Ketika seseorang merasa senang dengan apa yang
telah diraih dan dimiliki, ia merasa bahagia. Ketika sehari dapat uang yang
hanya cukup untuk makan sehari, ia bahagia. Ia tidak mencari lebih, hanya untuk
hari itu saja. Sederhana.
Saya tidak ingin mengajak Anda
untuk hidup hanya untuk hari ini. Namun, saya hanya ingin bilang bahwa bahagia
itu terkadang sederhana. Merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki. Dan itu merupakan salah satu perwujudan
rasa syukur kita kepada sang Khalik.
Hal ini berkebalikan dengan orang
yang tidak pernah merasa cukup. Seakan
semua yang telah dimilikinya tiada arti sama sekali. Ada yang bilang bahwa hal
yang demikian adalah “kufur nikmat”. Sebaliknya, syukur itu ada saat ada maupun tiada. Kalau ada ya dinikmati dan kalau belum ada ya kita usahakan agar ada dengan segenap kemampuan. Bila pun nanti hal itu tidak dapat kita raih, ya terima saja hal itu. Toh, dengan semakin kita bersyukur
semakin banyak pula rahmat dan karunia Allah di kemudian hari.
Usaha itu wajib, syukur juga. Tidak puas
dengan hasil yang dicapai baik, tapi cukup bersyukur dengan apa yang telah
didapat lebih baik.
Sumber gambar: ajengdwismart1.wordpress.com
Seserhana tulisan ini juga :D
ReplyDeleteMakasih, kak. :D
DeleteSyukur membuka pintu-pintu kenikmatan berikutnya ...
ReplyDeleteYap, bersyukur dengan nikmat yang telah diperoleh. Maka nikmat-nikmat yang lain akan hadir. Menerima keadaan, tidak melulu protes.
Delete