Setelah usaha dan proses yang sedemikian beragam dan kerasnya, akhirnya kita akan menunggu kata "hasil". Sebuah efek--baik langsung atau samping ya....hehe--- dari jerih payah kita. Terkadang, ada yang ber(tambah)hasil. Namun tak jarang pula ada yang menuai ketidak(belum)berhasilan. Ada yang menyerah, ada juga yang terus mencobanya (lagi).
Saya pernah diberitahu oleh teman, bahwa masalah waktu yang tepat juga menjadi persoalan di sini. Meski kita tidak pernah tahu kapan waktu yang tepat itu datang dan dimana ia berada. Hanya pemilik waktulah yang tahu.
Tiba-tiba saya teringat dengan kalimat "Betapapun hebat dan keras yang Anda
lakukan, jika itu bukanlah di waktu yang tepat niscaya tidak akan menghasilkan
apa-apa". Dalam versi bahasa Inggris dikatakan begini, “No matter hard you try; when it is not the proper time, it will be
nothing”. Ini adalah konsekuensi dari waktu sendiri. Pernah juga saya baca
dalam versi bahasa Arab dengan maksud serupa, “satukhbiruna
az-zaman”. Biarlah waktu yang ngasih tahu. Dengan kata lain, waktu memiliki peranan sangat penting dalam menentukan
kehidupan seseorang. Apakah seseorang itu sukses, kaya, juara dan lain
sebagainya. Atau malah sebaliknya. Itulah konsekuensi dari waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin
Anda pernah mendengar ungkapan “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Dengan
maksud, jika kita tidak berhasil hari ini, lain waktu kita akan menuai
kesuksesan. Sebuah optimisme untuk terus berusaha dan memiliki harapan besar. Masalah
waktu, hanya Allah Yang Maha Tahu. Kita ditugaskan untuk terus berusaha dan
bertahan terhadap apa yang telah dan sedang kita lakukan. Karena kita tidak
pernah tahu kapan kita akan berhasil. Semakin besar kita mencoba dan bertahan,
berarti semakin besar pula kesempatan kita untuk melampaui kegagalan.
Beda budaya, tentu akan berbeda
pula filosofinya. Jika kita berjalan-jalan ke Jepang, tentu kita akan melihat
suasana yang berbeda. Keteguhan dan keuletan mereka tergambar hampir di segala
lini. Mereka memilik kedisiplinan dan optimisme yang sangat tinggi. Bahkan mereka
menganggap bahwa kegagalan sama dengan bunuh diri. Artinya, tidak boleh gagal.
Hal itulah yang menjadi salah satu jawaban mengapa banyak terjadi kasus bunuh
diri di sana. Hal Itu pula yang menyebabkan etos mereka untuk meraih apa yang
mereka harap dan cita-citakan tidak pernah padam. Mereka akan terus berusaha
untuk meraihnya. Teman saya pernah mengingatkan, semangat itu disebut dengan “Bushido”.
Dan jika mereka gagal, maka kematian adalah lebih baik daripada kegagalan itu
sendiri.
Nah, marilah sejenak kita
merenungkan apa yang telah dan sedang kita lakukan sekarang ini. Seberapa besar
usaha kita untuk meraih apa yang telah kita rencanakan. Walau apapun masalah
melanda, jika kita bisa bertahan maka kita akan berhasil menuai segala usaha
itu. Jangan mudah berputus asa dan patah semangat jika kita belum (bukan tidak)
berhasil. Kita bisa mengadopsi filosofi orang Jepang dengan etos mereka. Bekerja
dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah.
Namun jika kita masih saja gagal,
kita mesti berpaling kepada Allah. Berdoa dan bermunajat akan kesuksesan dan
apa yang kita harapkan. Karena Dia-lah yang mengatur waktu kita. Karena bunuh
diri itu dosa, jangan berputus asa. Dan itu tidak berarti pula bahwa kegagalan
lebih mulia ketimbang bunuh diri, jika kita telah menyerah. Keep doing!
Berbicara masalah waktu tentu
tidaklah cukup hanya dengan melihat jam di tangan atau menoleh ke dinding, pun
menengok ke ponsel atau tablet. Kita butuh kerja dan usaha ekstra di atas
rata-rata orang, jika kita memang bersungguh-sungguh menginginkannya.
Sumber gambar: www.harveymackay.com
nice postingan. tetap berusaha dan berdoa, selebihnya biarkan waktu yg menjawabnya
ReplyDeleteYap, betul itu. Sperti itulah yang seharusnya...
DeleteHehe... Thanks udh berkunjung.
Tulisannya mantap kali, Bang Roy. :D
ReplyDeleteHaha....trimski.... Bro @Citra
DeleteLoh, kok jadi Bang Roy nih
Keren euy (y) :)
ReplyDeleteThanks Miraa.....
DeleteSmoga trus betah yaa.....hehe
Makin mantap aja Bang Bro.. :D Kalau sudah waktunya nanti, bukukan catatan2mu ini jadi antologi motivasi. :D
ReplyDeleteWaaah, ide bagus tu.... @Makmur
DeleteNtar blh kita diskusikan lbh lanjut perihal mekanismenya....
Mohon bantuannya..... :D
betah disini
ReplyDeletesuka dgn kalimat ini "Betapapun hebat dan keras yang Anda lakukan, jika itu bukanlah di waktu yang tepat niscaya tidak akan menghasilkan apa-apa"
Wah, trima kasih byk kak. Mudah2an terus betah n sering2 mampir kemari yaa... :) hehe
Delete