//]]>

Karena Tidak Semua Orang yang Melintas Berpandangan Sama!

Masalah Waktu




 


Setelah usaha dan proses yang sedemikian beragam dan kerasnya, akhirnya kita akan menunggu kata "hasil". Sebuah efek--baik langsung atau samping ya....hehe--- dari jerih payah kita. Terkadang, ada yang ber(tambah)hasil. Namun tak jarang pula ada yang menuai ketidak(belum)berhasilan. Ada yang menyerah, ada juga yang terus mencobanya (lagi).

Saya pernah diberitahu oleh teman, bahwa masalah waktu yang tepat juga menjadi persoalan di sini. Meski kita tidak pernah tahu  kapan waktu yang tepat itu datang dan dimana ia berada. Hanya pemilik waktulah yang tahu.

Tiba-tiba saya teringat dengan kalimat "Betapapun hebat dan keras yang Anda lakukan, jika itu bukanlah di waktu yang tepat niscaya tidak akan menghasilkan apa-apa". Dalam versi bahasa Inggris dikatakan begini, “No matter hard you try; when it is not the proper time, it will be nothing”. Ini adalah konsekuensi dari waktu sendiri. Pernah juga saya baca dalam versi bahasa Arab dengan maksud serupa, “satukhbiruna az-zaman”. Biarlah waktu yang ngasih tahu. Dengan kata lain, waktu memiliki peranan sangat penting dalam menentukan kehidupan seseorang. Apakah seseorang itu sukses, kaya, juara dan lain sebagainya. Atau malah sebaliknya. Itulah konsekuensi dari waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda pernah mendengar ungkapan “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Dengan maksud, jika kita tidak berhasil hari ini, lain waktu kita akan menuai kesuksesan. Sebuah optimisme untuk terus berusaha dan memiliki harapan besar. Masalah waktu, hanya Allah Yang Maha Tahu. Kita ditugaskan untuk terus berusaha dan bertahan terhadap apa yang telah dan sedang kita lakukan. Karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan berhasil. Semakin besar kita mencoba dan bertahan, berarti semakin besar pula kesempatan kita untuk melampaui kegagalan.

Beda budaya, tentu akan berbeda pula filosofinya. Jika kita berjalan-jalan ke Jepang, tentu kita akan melihat suasana yang berbeda. Keteguhan dan keuletan mereka tergambar hampir di segala lini. Mereka memilik kedisiplinan dan optimisme yang sangat tinggi. Bahkan mereka menganggap bahwa kegagalan sama dengan bunuh diri. Artinya, tidak boleh gagal.

Hal itulah yang menjadi salah satu jawaban mengapa banyak terjadi kasus bunuh diri di sana. Hal Itu pula yang menyebabkan etos mereka untuk meraih apa yang mereka harap dan cita-citakan tidak pernah padam. Mereka akan terus berusaha untuk meraihnya. Teman saya pernah mengingatkan, semangat itu disebut dengan “Bushido”. Dan jika mereka gagal, maka kematian adalah lebih baik daripada kegagalan itu sendiri.

Nah, marilah sejenak kita merenungkan apa yang telah dan sedang kita lakukan sekarang ini. Seberapa besar usaha kita untuk meraih apa yang telah kita rencanakan. Walau apapun masalah melanda, jika kita bisa bertahan maka kita akan berhasil menuai segala usaha itu. Jangan mudah berputus asa dan patah semangat jika kita belum (bukan tidak) berhasil. Kita bisa mengadopsi filosofi orang Jepang dengan etos mereka. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah.

Namun jika kita masih saja gagal, kita mesti berpaling kepada Allah. Berdoa dan bermunajat akan kesuksesan dan apa yang kita harapkan. Karena Dia-lah yang mengatur waktu kita. Karena bunuh diri itu dosa, jangan berputus asa. Dan itu tidak berarti pula bahwa kegagalan lebih mulia ketimbang bunuh diri, jika kita telah menyerah. Keep doing!

Berbicara masalah waktu tentu tidaklah cukup hanya dengan melihat jam di tangan atau menoleh ke dinding, pun menengok ke ponsel atau tablet. Kita butuh kerja dan usaha ekstra di atas rata-rata orang, jika kita memang bersungguh-sungguh menginginkannya.


Sumber gambar: www.harveymackay.com
Share on Google Plus

About Lintasanpenaku

    Blogger Comment
    Facebook Comment

10 comments:

  1. nice postingan. tetap berusaha dan berdoa, selebihnya biarkan waktu yg menjawabnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, betul itu. Sperti itulah yang seharusnya...
      Hehe... Thanks udh berkunjung.

      Delete
  2. Tulisannya mantap kali, Bang Roy. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha....trimski.... Bro @Citra
      Loh, kok jadi Bang Roy nih

      Delete
  3. Makin mantap aja Bang Bro.. :D Kalau sudah waktunya nanti, bukukan catatan2mu ini jadi antologi motivasi. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah, ide bagus tu.... @Makmur
      Ntar blh kita diskusikan lbh lanjut perihal mekanismenya....
      Mohon bantuannya..... :D

      Delete
  4. betah disini
    suka dgn kalimat ini "Betapapun hebat dan keras yang Anda lakukan, jika itu bukanlah di waktu yang tepat niscaya tidak akan menghasilkan apa-apa"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, trima kasih byk kak. Mudah2an terus betah n sering2 mampir kemari yaa... :) hehe

      Delete