Alhamdulillah, akhirnya kuliah saya selesai. Begitu juga naskah
atau teks pidato mewakili wisudawan yang waktu itu saya sampaikan sengaja saya
lampirkan di sini untuk menjadi contoh pidato bagi teman-teman yang akan menyampaikan
kata sambutannya sebagai wakil wisudawan.
Setelah sekian waktu saya berjalan dan berlari meraih impian,
akhirnya saya bisa juga menikmati rasanya memakai toga: Wisuda. Untuk pertama kalinya, saya meraih gelar akademik saya di
tingkat Perguruan Tinggi. Toga yang saya pakai itu sah, bukanlah pinjaman
teman atau saudara. Lebih menyenangkan lagi, saya bisa menyampaikan uneg-uneg
saya-- alias menyampaikan kata sambutan yang sudah
lama saya pendam-- di hari penuh moment itu. Berikut Teks atau naskah Kata Sambutan yang saya
sampaikan pada hari yang penuh arti itu. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan
pembelajaran bagi kita semua!
Baca juga: Aku Terancam Wisuda
Saya ketika memberikan kata sambutan mewakili wisudawan. Foto: Ist |
Naskah Pidato Kata Sambutan Wakil Wisudawan Diploma III Bidang Kesehatan
Pemerintah Aceh pada 30 April
2013
Assalamualaikum Wr. Wb.!
Yang terhormat:
- Bapak Kepala Dinas Kesehatan Aceh
- Ibu Kepala Bidang PSDK & Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
- Direktur Akademi Farmasi Pemerintah Aceh; Akbid Medica Alas Leuser Kuta Cane; Akbid Muhammadiyah Banda Aceh; Akbid Yayasan Harapan Bangsa Darussalam banda Aceh
- Segenap dosen dan civitas akademika di lingkungan empat instansi
- Orang tua/ wali/ pendamping wisudawan/ wisudawati yang berbahagia
- Hadirin, tamu undangan
- Rekan-rekan wisudawan/ wisudawati yang saya banggakan.
- dan MC yang baik hatinya
Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur kita kehadhirat Allah swt, yang telah memberikan
kesempatan dan kesehatan kepada kita semua untuk menghadiri sekaligus mengikuti
serangkaian acara wisuda pada hari ini. Shalawat beriring salam tak lupa pula
kita haturkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, rahmat bagi sekalian alam,
beserta keluarga dan sahabat sekalian, yang telah memperjuangkan dan
menyebarkan Islam ke seantero dunia, hingga kita dapat merasakan nikmatnya Iman
dan Islam saat ini. Selanjutnya, perkenankanlah saya berdiri di sini mewakili
teman-teman wisudawan/wisudawati untuk menyampaikan sepatah dua kata pada momen
yang berbahagia ini.
Hari ini saya terkenang dengan
memoar saya sekitar 15 tahun silam ketika saya masih kecil. Saya dan ibu saya
menghadiri perhelatan wisuda abang saya di Darussalam, Banda Aceh. Ketika
namanya dipanggilkan oleh MC, saya bertekad dalam hati bahwa suatu hari nanti
nama saya juga akan dipanggil di hadapan khalayak.
Kisaran tahun 2007 hingga 2009 adalah masa-masa di mana saya dan teman-teman pertama kali menginjakkan kaki di kampus. Segala kesan pada pandangan pertama tentu menghiasi benak kita masing-masing. Hari ini, tepat di tanggal 30 April 2013 kita telah berada di ujung masa studi kita. Terlebih ketika tali toga yang disampirkan sebelah kiri, lalu dipindahkan sebelah kanan semakin mengukuhkan keilmuan kita dan kita sudah siap terjun ke masyarakat.
Kisaran tahun 2007 hingga 2009 adalah masa-masa di mana saya dan teman-teman pertama kali menginjakkan kaki di kampus. Segala kesan pada pandangan pertama tentu menghiasi benak kita masing-masing. Hari ini, tepat di tanggal 30 April 2013 kita telah berada di ujung masa studi kita. Terlebih ketika tali toga yang disampirkan sebelah kiri, lalu dipindahkan sebelah kanan semakin mengukuhkan keilmuan kita dan kita sudah siap terjun ke masyarakat.
Dewan dosen
yang berbahagia!
Izinkan saya mewakili
wisudawan/wisudawati pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada para
dosen dan civitas akademika almamater kami. Terima kasih untuk pimpinan,
seluruh dosen, para staff non akademik yang telah membantu dan memfasilitasi
kami dalam mencari jati diri, potensi dan keilmuan kami dalam mengemban amanah tri
dharma perguruan tinggi.
Terima kasih untuk kelas-kelas kuliah, untuk inspirasi-inspirasi, untuk canda dan tawa, bahkan isak tangis sekalipun kehidupan kampus, yang semuanya penting dalam proses pendewasaan kami sebagai insan-insan akademis yang memiliki soft skill dengan segudang kreatifitas dan inisiatif. Kami juga mohon maaf atas “kenakalan” kami selama ini, itulah proses pembelajaran kehidupan.
Terima kasih untuk kelas-kelas kuliah, untuk inspirasi-inspirasi, untuk canda dan tawa, bahkan isak tangis sekalipun kehidupan kampus, yang semuanya penting dalam proses pendewasaan kami sebagai insan-insan akademis yang memiliki soft skill dengan segudang kreatifitas dan inisiatif. Kami juga mohon maaf atas “kenakalan” kami selama ini, itulah proses pembelajaran kehidupan.
Kami tahu, terkadang ada di
antara kami yang telat masuk kelas kuliah bahkan mungkin malas masuk, tidak
mengacuhkan pintamu, mengabaikan tugas, menghindar, tidak mudah dalam
bimbingan, baik disengaja atau tidak, dan lain sebagainya. Semua itu akan
selalu kami kenang dan ingat dalam benak dan bertekad akan menjadi pelajaran
berharga untuk berbenah diri, itulah dinamika pendidikan. Kini, kami telah siap
ditempa dan siap memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Orang tua kami
tercinta!
Sepenuh rasa kasih dan sayang
yang tak pernah lekang dan terkikis kami persembahkan, saban hari meski dalam
hati, kepada orang tua dan keluarga kami, yang merupakan lingkungan pendidikan
pertama dan terpenting bagi kami. Segala hal yang kami peroleh hari ini tidak terlepas
dari kerja keras, kesabaran, kasih sayang dan doa mereka. Semoga kami menjadi
insan yang berbakti kepada agama, orang tua, bangsa dan tanah air. Ayah bunda
tersayang, rasanya baru kemarin kami di sini menjadi peserta didik di kampus
ini setelah mencium tanganmu ketika berpamitan tempo hari.
Kami sadar, terkadang belum habis
peluhmu kau sapu sementara engkau harus bekerja lebih keras lagi. Sebidang
tanah bahkan tak lagi tersisa, perhiasan telah engkau gadaikan, kerbau dan lembu peliharaan telah engkau jual,
dahaga engkau tahan dengan seteguk air putih, lapar engkau tutupi dengan sesuap
nasi, bahkan ayah bunda rela tidak makan. Tetes air turun dari langit tak kau
hiraukan, teriknya matahari membakar tubuhmu yang kian renta tak kau acuhkan, keringat bercucuran, engkau terus berupaya sekuat tenaga mencari nafkah. Itu semua demi
anakmu tercinta. Sungguh sangat tidak tahu berterimakasihlah kami jika kelak
kami tidak bisa berbakti kepadamu, membahagiakanmu.
Waktu berjalan, bahkan berlari,
dan kini kami telah ditasbihkan sebagai lulusan ahli madya farmasi dan
kebidanan yang tidak hanya berilmu pengetahuan, namun juga mengemban misi
membangun bangsa ini lebih baik (lagi) di masa mendatang, khususnya di bidang
farmasi dan kebidanan.
Kami menyadari, terkadang ke dua orang tua kami terkasih, butuh kesabaran lebih dalam menghadapi kami. Kami pernah gagal dan jatuh, bangkit, lalu jatuh dan bangkit lagi, kami tak pernah menyerah. Kami belajar dari kegagalan. Terlebih, berkat doa dan motivasi Ayah Bunda, akhirnya tibalah kami di penghujung masa studi di sini, di kampus ini, engkaulah inspirasi kami, terima kasih Ayah dan Bunda.
Kami menyadari, terkadang ke dua orang tua kami terkasih, butuh kesabaran lebih dalam menghadapi kami. Kami pernah gagal dan jatuh, bangkit, lalu jatuh dan bangkit lagi, kami tak pernah menyerah. Kami belajar dari kegagalan. Terlebih, berkat doa dan motivasi Ayah Bunda, akhirnya tibalah kami di penghujung masa studi di sini, di kampus ini, engkaulah inspirasi kami, terima kasih Ayah dan Bunda.
Rekan-rekan
wisudawan/wisudawati yang saya banggakan!
Hari ini, mungkin ada sebagian orang
tua kita tidak bisa ikut serta dalam acara ini dengan berbagai alasan. Jika
mereka masih hidup, sampaikanlah berita gembira ini kepada mereka sesegera
mungkin setelah perhelatan wisuda ini selesai. Katakan bahwa anak mereka sudah
wisuda dan sah meraih titel ahli madya farmasi atau kebidanan. Jika
mereka sudah tiada, ingatlah mereka selalu dalam doa dan ziarahlah pusaranya.
Jangan lupakan jasa-jasa mereka.
Harus kita sadari bahwa momen
pelantikan wisuda bukan hanya sebagai momen suka cita atas selesainya masa
studi kita, sejatinya kita merefleksikan makna dari kelulusan kita. Sejauh mana
pencapaian kita selama ini dan apa visi dan misi ke depan sebagai tanggung
jawab keilmuan kita kepada khalayak. Ini bukanlah akhir dari segalanya, namun
sebagai awal dari lembaran-lembaran lain dengan langkah-langkah besar kita
selanjutnya. Setuju?
Kawan-kawan mesti ingat, bahwa kita
adalah orang terpilih. Kita menyisihkan saudara-saudara kita yang mendaftar
pada hari yang sama. Dan kini, kita diwisuda pun karena kita juga terpilih.
Mungkin ada kawan-kawan kita yang tidak bisa wisuda kali ini, bahkan mungkin
tidak bisa kuliah lagi ke depan, jangan sia-siakan kesempatan ini.
Ke depan, kita akan berhadapan
dengan dunia kerja yang serba susah dan menantang. Terkadang dalam praktik di
dunia kerja ada hal-hal yang tidak sama persis seperti yang telah kita pelajari
di bangku kuliah. Saya sendiri turut merasakannya. Nah, di sinilah kita
dituntut untuk terus belajar, belajar dan belajar lagi. Tuntutlah ilmu dari
ayunan hingga ke liang lahat, Long Life Education, pendidikan seumur
hidup, begitu kata orang Barat. Dunia ini dinamis, demikian juga sepatutnya
kita. Kita dituntut mampu untuk membaca dan menganalisa kondisi sekitar jika
tidak ingin tertinggal, jangan melempem. Jangan jadi pengangguran terdidik!
Dalam pada itu, apapun yang kita
lakukan setelah ini, melanjutkan kuliah, menjadi farmasist, bidan, menjadi
politikus, akademisi, wirausaha, penulis, penggerak LSM, dan lain sebagainya
pastikan bahwa kawan-kawan semua menjadi seorang yang ahli dan profesional.
Itulah kontribusi keilmuan kita bagi masyarakat. Kita harus memberikan
alternatif dan solusi, tidak hanya berharap apa yang dapat diberikan oleh
bangsa ini kepada kita, melainkan apa yang dapat kita berikan untuk bangsa ini.
Kita harus yakin dan percaya bahwa suatu saat kita akan berhasil, entah bagaimana caranya, Kita terus berusaha yang terbaik, biar Tuhan yang menentukan. Tugas kita hanya berusaha, berdoa dan bersabar. Kuatkan persaudaraan dengan sesama, mari bahu-membahu menuntaskan persoalan bangsa ini. Apakah kita siap?
Kita harus yakin dan percaya bahwa suatu saat kita akan berhasil, entah bagaimana caranya, Kita terus berusaha yang terbaik, biar Tuhan yang menentukan. Tugas kita hanya berusaha, berdoa dan bersabar. Kuatkan persaudaraan dengan sesama, mari bahu-membahu menuntaskan persoalan bangsa ini. Apakah kita siap?
Yakin dan percaya, kita bisa!
Mari kita penuhi panggilan
bangsa!
Sebagai penutup, “Allah tidak
akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri”.
Kitalah generasi penerus bangsa, peramu segenap cita, penyambung sejumlah asa.
Jika pada saat kita lahir ke dunia ini orang di sekitar kita tertawa, maka
ketika ajal menjemput, meski orang di sekitar tidak menangis setidaknya jangan
sampai mereka tertawa.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan,
lebih dan kurang saya mohon maaf. Selamat wisuda teman-teman. Akhirnya kita
pakai toga!
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Baca juga: 10 Tips Agar Cepat Selesai Skripsi
Kata Sambutan ini disampaikan mewakili teman-teman seangkatan (wisuda) pada acara:
"Wisuda Diploma III Bidang Kesehatan
Pemerintah Aceh pada 30 April
2013 di Banda Aceh".
disampaikan oleh: Mursal NIM 07025
disampaikan oleh: Mursal NIM 07025
- Wisudawan Akademi Farmasi Pemerintah Aceh- Banda Aceh
Bangga sekali pastinya bias mewakili teman-teman seperjuangan dalam menyampaikan sambutan ini. Selamat! ... :-)
ReplyDeleteAlhamdulillah, bg!
DeleteAkhirnya sgala usaha dan letih untuk menempuh gelar itu terbayar sudah. nilai plus,hehe :D
Trima kasih,bg!
Luar biasaa..
ReplyDeleteTerimakasih, Randi. :-D
DeleteKata katanya menyentuh. Maaf sebelumnya mas, mohon izin saya melihat ini untuk contoh, membuat sambutan untuk wisuda saya.. Terima kasih sebelumnya..
ReplyDeleteTerimakasih, Ayu.
DeleteSilahkan saja dijadikan pedoman. Semoga bermanfaat.:-D
Sukses untuk wisudanya. :-D
kreeeen sekali kata sambutannya
ReplyDeletepada saat ini saya dipercaya untuk menyampaikan kata sambutan lulusan sumpah profesi NERS XIV UMS padamei 30 2016, semoga dapat berjalan dengan lancar atas rahmat dan ridho Allah SWT.
Terimakasih, smoga bermanfaat.
DeleteWah, slamat selamat yaaa... :D
Smoga ilmu yang telah diperoleh juga bermanfaat. :D