//]]>

Karena Tidak Semua Orang yang Melintas Berpandangan Sama!

Naskah Pidato Kata Sambutan Wakil Wisudawan Diploma III Bidang Kesehatan Pemerintah Aceh Tahun Akademik 2012/2013


Alhamdulillah, akhirnya kuliah saya selesai. Begitu juga naskah atau teks pidato mewakili wisudawan yang waktu itu saya sampaikan sengaja saya lampirkan di sini untuk menjadi contoh pidato bagi teman-teman yang akan menyampaikan kata sambutannya sebagai wakil wisudawan.

Setelah sekian waktu saya berjalan dan berlari meraih impian, akhirnya saya bisa juga menikmati rasanya memakai toga: Wisuda. Untuk pertama kalinya, saya meraih gelar akademik saya di tingkat Perguruan Tinggi.  Toga yang saya pakai itu sah, bukanlah pinjaman teman atau saudara. Lebih menyenangkan lagi, saya bisa menyampaikan uneg-uneg saya-- alias menyampaikan kata sambutan yang sudah lama saya pendam-- di hari penuh moment itu. Berikut Teks atau naskah Kata Sambutan yang saya sampaikan pada hari yang penuh arti itu. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua!

Saya ketika memberikan kata sambutan mewakili wisudawan. Foto: Ist

Naskah Pidato Kata Sambutan Wakil Wisudawan Diploma III Bidang Kesehatan
Pemerintah Aceh pada 30 April 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.!
Yang terhormat:
  • Bapak Kepala Dinas Kesehatan Aceh
  • Ibu Kepala Bidang PSDK & Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
  • Direktur Akademi Farmasi Pemerintah Aceh; Akbid Medica Alas Leuser Kuta Cane; Akbid Muhammadiyah Banda Aceh; Akbid Yayasan Harapan Bangsa Darussalam banda Aceh
  • Segenap dosen dan civitas akademika di lingkungan empat instansi
  • Orang tua/ wali/ pendamping wisudawan/ wisudawati yang berbahagia
  • Hadirin, tamu undangan
  • Rekan-rekan wisudawan/ wisudawati yang saya banggakan.
  • dan MC yang baik hatinya

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadhirat Allah swt, yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kita semua untuk menghadiri sekaligus mengikuti serangkaian acara wisuda pada hari ini. Shalawat beriring salam tak lupa pula kita haturkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, rahmat bagi sekalian alam, beserta keluarga dan sahabat sekalian, yang telah memperjuangkan dan menyebarkan Islam ke seantero dunia, hingga kita dapat merasakan nikmatnya Iman dan Islam saat ini. Selanjutnya, perkenankanlah saya berdiri di sini mewakili teman-teman wisudawan/wisudawati untuk menyampaikan sepatah dua kata pada momen yang berbahagia ini.

Hari ini saya terkenang dengan memoar saya sekitar 15 tahun silam ketika saya masih kecil. Saya dan ibu saya menghadiri perhelatan wisuda abang saya di Darussalam, Banda Aceh. Ketika namanya dipanggilkan oleh MC, saya bertekad dalam hati bahwa suatu hari nanti nama saya juga akan dipanggil di hadapan khalayak. 

Kisaran tahun 2007 hingga 2009 adalah masa-masa di mana saya dan teman-teman pertama kali menginjakkan kaki di kampus. Segala kesan pada pandangan pertama tentu menghiasi benak kita masing-masing. Hari ini, tepat di tanggal 30 April 2013 kita telah berada di ujung masa studi kita. Terlebih ketika tali toga yang disampirkan sebelah kiri, lalu dipindahkan sebelah kanan semakin mengukuhkan keilmuan kita dan kita sudah siap terjun ke masyarakat.


Dewan dosen yang berbahagia!
Izinkan saya mewakili wisudawan/wisudawati pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan civitas akademika almamater kami. Terima kasih untuk pimpinan, seluruh dosen, para staff non akademik yang telah membantu dan memfasilitasi kami dalam mencari jati diri, potensi dan keilmuan kami dalam mengemban amanah tri dharma perguruan tinggi.  

Terima kasih untuk kelas-kelas kuliah, untuk inspirasi-inspirasi, untuk canda dan tawa, bahkan isak tangis sekalipun kehidupan kampus, yang semuanya penting dalam proses pendewasaan kami sebagai insan-insan akademis yang memiliki soft skill dengan segudang kreatifitas dan inisiatif. Kami juga mohon maaf atas “kenakalan” kami selama ini, itulah proses pembelajaran kehidupan.

Kami tahu, terkadang ada di antara kami yang telat masuk kelas kuliah bahkan mungkin malas masuk, tidak mengacuhkan pintamu, mengabaikan tugas, menghindar, tidak mudah dalam bimbingan, baik disengaja atau tidak, dan lain sebagainya. Semua itu akan selalu kami kenang dan ingat dalam benak dan bertekad akan menjadi pelajaran berharga untuk berbenah diri, itulah dinamika pendidikan. Kini, kami telah siap ditempa dan siap memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Orang tua kami tercinta!
Sepenuh rasa kasih dan sayang yang tak pernah lekang dan terkikis kami persembahkan, saban hari meski dalam hati, kepada orang tua dan keluarga kami, yang merupakan lingkungan pendidikan pertama dan terpenting bagi kami. Segala hal yang kami peroleh hari ini tidak terlepas dari kerja keras, kesabaran, kasih sayang dan doa mereka. Semoga kami menjadi insan yang berbakti kepada agama, orang tua, bangsa dan tanah air. Ayah bunda tersayang, rasanya baru kemarin kami di sini menjadi peserta didik di kampus ini setelah mencium tanganmu ketika berpamitan tempo hari.

Kami sadar, terkadang belum habis peluhmu kau sapu sementara engkau harus bekerja lebih keras lagi. Sebidang tanah bahkan tak lagi tersisa, perhiasan telah engkau gadaikan, kerbau dan lembu peliharaan telah engkau jual, dahaga engkau tahan dengan seteguk air putih, lapar engkau tutupi dengan sesuap nasi, bahkan ayah bunda rela tidak makan. Tetes air turun dari langit tak kau hiraukan, teriknya matahari membakar tubuhmu yang kian renta tak kau acuhkan, keringat bercucuran, engkau terus berupaya sekuat tenaga mencari nafkah. Itu semua demi anakmu tercinta. Sungguh sangat tidak tahu berterimakasihlah kami jika kelak kami tidak bisa berbakti kepadamu, membahagiakanmu. 

Waktu berjalan, bahkan berlari, dan kini kami telah ditasbihkan sebagai lulusan ahli madya farmasi dan kebidanan yang tidak hanya berilmu pengetahuan, namun juga mengemban misi membangun bangsa ini lebih baik (lagi) di masa mendatang, khususnya di bidang farmasi dan kebidanan. 

Kami menyadari, terkadang ke dua orang tua kami terkasih, butuh kesabaran lebih dalam menghadapi kami. Kami pernah gagal dan jatuh, bangkit, lalu jatuh dan bangkit lagi, kami tak pernah menyerah. Kami belajar dari kegagalan. Terlebih, berkat doa dan motivasi Ayah Bunda, akhirnya tibalah kami di penghujung masa studi di sini, di kampus ini, engkaulah inspirasi kami, terima kasih Ayah dan Bunda.

Rekan-rekan wisudawan/wisudawati yang saya banggakan!
Hari ini, mungkin ada sebagian orang tua kita tidak bisa ikut serta dalam acara ini dengan berbagai alasan. Jika mereka masih hidup, sampaikanlah berita gembira ini kepada mereka sesegera mungkin setelah perhelatan wisuda ini selesai. Katakan bahwa anak mereka sudah wisuda dan sah meraih titel ahli madya  farmasi atau kebidanan. Jika mereka sudah tiada, ingatlah mereka selalu dalam doa dan ziarahlah pusaranya. Jangan lupakan jasa-jasa mereka.

Harus kita sadari bahwa momen pelantikan wisuda bukan hanya sebagai momen suka cita atas selesainya masa studi kita, sejatinya kita merefleksikan makna dari kelulusan kita. Sejauh mana pencapaian kita selama ini dan apa visi dan misi ke depan sebagai tanggung jawab keilmuan kita kepada khalayak. Ini bukanlah akhir dari segalanya, namun sebagai awal dari lembaran-lembaran lain dengan langkah-langkah besar kita selanjutnya. Setuju? 

Kawan-kawan mesti ingat, bahwa kita adalah orang terpilih. Kita menyisihkan saudara-saudara kita yang mendaftar pada hari yang sama. Dan kini, kita diwisuda pun karena kita juga terpilih. Mungkin ada kawan-kawan kita yang tidak bisa wisuda kali ini, bahkan mungkin tidak bisa kuliah lagi ke depan, jangan sia-siakan kesempatan ini.

Ke depan, kita akan berhadapan dengan dunia kerja yang serba susah dan menantang. Terkadang dalam praktik di dunia kerja ada hal-hal yang tidak sama persis seperti yang telah kita pelajari di bangku kuliah. Saya sendiri turut merasakannya. Nah, di sinilah kita dituntut untuk terus belajar, belajar dan belajar lagi. Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga ke liang lahat, Long Life Education, pendidikan seumur hidup, begitu kata orang Barat. Dunia ini dinamis, demikian juga sepatutnya kita. Kita dituntut mampu untuk membaca dan menganalisa kondisi sekitar jika tidak ingin tertinggal, jangan melempem. Jangan jadi pengangguran terdidik!

Dalam pada itu, apapun yang kita lakukan setelah ini, melanjutkan kuliah, menjadi farmasist, bidan, menjadi politikus, akademisi, wirausaha, penulis, penggerak LSM, dan lain sebagainya pastikan bahwa kawan-kawan semua menjadi seorang yang ahli dan profesional. Itulah kontribusi keilmuan kita bagi masyarakat. Kita harus memberikan alternatif dan solusi, tidak hanya berharap apa yang dapat diberikan oleh bangsa ini kepada kita, melainkan apa yang dapat kita berikan untuk bangsa ini. 

Kita harus yakin dan percaya bahwa suatu saat kita akan berhasil, entah bagaimana caranya, Kita terus berusaha yang terbaik, biar Tuhan yang menentukan. Tugas kita hanya berusaha, berdoa dan bersabar. Kuatkan persaudaraan dengan sesama, mari bahu-membahu menuntaskan persoalan bangsa ini. Apakah kita siap?

Yakin dan percaya, kita bisa!
Mari kita penuhi panggilan bangsa!

Sebagai penutup, “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri”. Kitalah generasi penerus bangsa, peramu segenap cita, penyambung sejumlah asa. Jika pada saat kita lahir ke dunia ini orang di sekitar kita tertawa, maka ketika ajal menjemput, meski orang di sekitar tidak menangis setidaknya jangan sampai mereka tertawa.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang saya mohon maaf. Selamat wisuda teman-teman. Akhirnya kita pakai toga!
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baca juga: 10 Tips Agar Cepat Selesai Skripsi

Kata Sambutan ini disampaikan mewakili teman-teman seangkatan (wisuda) pada acara:
"Wisuda Diploma III Bidang Kesehatan
Pemerintah Aceh pada 30 April 2013 di Banda Aceh".
disampaikan oleh: Mursal NIM 07025

  • Wisudawan Akademi Farmasi Pemerintah Aceh- Banda Aceh
Share on Google Plus

About Lintasanpenaku

    Blogger Comment
    Facebook Comment

8 comments:

  1. Bangga sekali pastinya bias mewakili teman-teman seperjuangan dalam menyampaikan sambutan ini. Selamat! ... :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, bg!
      Akhirnya sgala usaha dan letih untuk menempuh gelar itu terbayar sudah. nilai plus,hehe :D
      Trima kasih,bg!

      Delete
  2. Kata katanya menyentuh. Maaf sebelumnya mas, mohon izin saya melihat ini untuk contoh, membuat sambutan untuk wisuda saya.. Terima kasih sebelumnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih, Ayu.
      Silahkan saja dijadikan pedoman. Semoga bermanfaat.:-D
      Sukses untuk wisudanya. :-D

      Delete
  3. kreeeen sekali kata sambutannya
    pada saat ini saya dipercaya untuk menyampaikan kata sambutan lulusan sumpah profesi NERS XIV UMS padamei 30 2016, semoga dapat berjalan dengan lancar atas rahmat dan ridho Allah SWT.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih, smoga bermanfaat.
      Wah, slamat selamat yaaa... :D
      Smoga ilmu yang telah diperoleh juga bermanfaat. :D

      Delete